https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Bekal Surat Edaran Menghambat Gejolak Harga TBS Jelang Ramadhan dan Lebaran

Bekal Surat Edaran Menghambat Gejolak Harga TBS Jelang Ramadhan dan Lebaran

Ilustrasi petani sawit di Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

Pentingnya mengawasi pelaksanaan kebijakan agar jangan sampai merugikan petani.

MENGHADAPI bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini yang tersisa tidak berapa hari lagi, para petani kelapa sawit punya harapan sebangun: jangan sampai terjadi gejolak harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pasaran.

Sebab pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tersebut, harga beli TBS kelapa sawit biasanya cenderung menurun.

Menjawab itu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menegaskan bahwa harga TBS kelapa sawit di daerah itu akan tetap stabil menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024.


Kepala Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri SP MP menjelaskan, setiap tahun menjelang momen Ramadan dan Idul Fitri, harga TBS kelapa sawit biasanya mengalami penurunan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan menerbitkan Surat Edaran kepada petani dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk mengatur jadwal panen.

"Kami bersama tim penetapan harga TBS kelapa sawit, APKASINDO, GAPKI, telah membahas hal ini agar tidak terjadi gejolak harga menjelang Idul Fitri. Kami juga akan menerbitkan Surat Edaran kepada petani dan PKS untuk mengatur jadwal panen," ujar Yuhan, Jumat (1/3).

Menurut Yuhan, langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa buah kelapa sawit yang sudah dipanen dapat diterima oleh PKS.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PKS untuk menyesuaikan jadwal operasional.
"Kami telah berkomunikasi dengan PKS yang ada untuk menutup perusahaan pada H-1 dan membuka kembali pada H+3 setelah lebaran Idul Fitri," tambah Yuhan.

Menanggapi hal itu,  Iskandar Maun (45), seorang petani kelapa sawit di Bengkulu, menyatakan menyambut baik upaya tersebut. Dirinya berharap langkah-langkah yang dilakukan itu bisa menjaga stabilitas harga TBS kelapa sawit di Bengkulu.

"Langkah-langkah yang diambil pemerintah bersama dengan pihak terkait sangat membantu kami untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan kelancaran proses panen," ujar Iskandar.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Bengkulu, John Irwansyah Siregar menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah. 

"Kami mendukung penuh langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan kelapa sawit," kata John.

Meskipun demikian, John mengingatkan pentingnya mengawasi pelaksanaan kebijakan ini secara langsung. Jangan sampai kebijakan tersebut merugikan petani nantinya.

"Langkah-langkah yang diambil sangat baik, namun perlu pengawasan yang ketat agar tidak ada praktik-praktik yang merugikan petani maupun konsumen," pungkas John.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS