https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Menyoal Kesenjangan Antara Bengkulu dengan Sumut

Menyoal Kesenjangan Antara Bengkulu dengan Sumut

Truk pengangkut TBS sawit menuju PKS. Foto: Dok. Elaeis

"Penguatan infrastruktur dan perbaikan sistem distribusi bisa memaksimalkan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu."

HARGA tandan buah segar (TBS) kelapa sawit antara Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Utara (Sumut) berbeda sangat jauh. Berbagai dugaan mengemuka sebagai faktor penyebab.

Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy, faktor-faktor seperti jarak antar lokasi produksi, biaya transportasi, dan infrastruktur dapat menjadi penyebab utama perbedaan harga yang signifikan antara Sumut dan Bengkulu.

"Karena ada perbedaan antara dua provinsi mulai dari jarak antar lokasi produksi, biaya transportasi, dan infrastruktur bisa menjadi penyebab harga TBS kelapa sawit di Bengkulu lebih rendah dibandingkan daerah lain," ujar Bickman.

Ia mengaku, pemerintah daerah telah mengambil sejumlah langkah konkret mulai dari penguatan infrastruktur dan perbaikan sistem distribusi, guna memastikan bahwa petani kelapa sawit di Bengkulu juga mendapatkan manfaat yang sama seperti di daerah lain.

"Kami berharap penguatan infrastruktur dan perbaikan sistem distribusi bisa memaksimalkan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu," ucapnya.

Sementara pengamat ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Ansori Tawakal SE MM menyatakan keprihatinannya atas kesenjangan harga yang begitu besar antara kedua provinsi tersebut.  

Sebab, menurut Ansori, tanpa potongan penjualan, harga TBS kelapa sawit di Provinsi Sumut lebih baik dibandingkan Bengkulu.

"Harga TBS kelapa sawit di Bengkulu saat ini tertinggi hanya Rp2.500 per kilogram. Dengan potongan sebesar 5 persen, harga TBS ditingkat pabrik hanya mencapai Rp2.375 per kilogram, itu kalah dengan Sumut," kata Ansori, Jumat (19/4).

Ia menambahkan, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu belum mencapai titik yang menguntungkan bagi petani. Sebab dengan potongan penjualan saja, harga TBS kelapa sawit di daerah ini masih kalah dengan Sumut.

"Harga tersebut belum apa-apa dibandingkan dengan harga TBS kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara. Tanpa potongan penjualan, harga TBS kelapa sawit di daerah tersebut bisa tembus Rp2.972,65 per kilogram," ungkap Ansori.

Kesenjangan harga yang signifikan ini menjadi perhatian serius bagi para pelaku industri kelapa sawit di Bengkulu. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu mempertanyakan apa yang menyebabkan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu rendah.

"Kami pikir pelaku industri kelapa sawit dan pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi mendalam terkait permasalahan harga TBS kelapa sawit di berbagai daerah, termasuk Bengkulu dan Sumatera Utara. Upaya peningkatan kesejahteraan petani merupakan salah satu prioritas utama," katanya

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS