https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Korporasi

Fokus pada Praktik Bisnis Berwawasan Lingkungan

Fokus pada Praktik Bisnis Berwawasan Lingkungan

PT SSMS memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitarnya. Foto: SSMS

Secara rutin dilakukan pemantauan dan patroli kawasan

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mengklaim dalam menjalankan bisnisnya fokus pada praktik bisnis berwawasan lingkungan dan telah melakukan berbagai upaya hijau untuk mewujudkan komitmen tersebut.

Perusahaan sawit ini, seperti dikutip dari laman resmi SSMS, Jumat (18/4), di antaranya mengelola dan melestarikan kawasan dengan nilai konservasi tinggi (NKT) dan stok karbon tinggi (SKT), termasuk habitat dan ekosistem flora-fauna di sekitar kawasan operasional perusahaan.

Chief Sustainability Officer (CEO) Henky Satrio W. mengatakan, untuk memastikan keinginan bisnisnya, SSMS semaksimal mungkin mengelola kawasan NKT-SKT.

Hal itu, kata dia, diwujudkan dalam bentuk perlindungan kawasan dengan cara membuat batas kawasan hutan, sungai dan mata air.

Henky menjelaskan terhadap semua kawasan tersebut, SSMS secara rutin melakukan pemantauan dan patroli kawasan, memasang papan himbauan dan larangan.

Mereka juga memperkaya jenis tanaman konservasi seperti pohon meranti, ulin, galam, dan pohon jambu-jambuan. 

"Kegiatan ini dilakukan secara mandiri di area nurseri yang tersebar di setiap wilayah operasional," ujar Henky.

Awal tahun 2024 lalu, kata dia, tim konservasi SSMS telah melakukan pemantauan flora-fauna atau keanekaragaman hayati pada empat unit bisnis.

Yakni di empat kabupaten melingkupi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas.

"Hal itu dilakukan khusus untuk pemantauan satwa yang dilakukan setiap enam bulan sekali,” ungkap Henky.

Henky menuturkan bahwa hasil dari kegiatan pemantauan itu nantinya dituangkan ke dalam laporan ilmiah yang memuat informasi terkait jumlah, tingkat keanekaragaman jenis dan status perlindungan.

Ia bilang, beberapa jenis satwa langka masih ditemukan di kawasan SKT-NKT. 

Hal ini, kata dia, menandakan ekosistem yang ada masih terjaga dengan baik sehingga menjadi habitat yang nyaman dan aman.

Khususnya, ia menambahkan, dalam mendukung kehidupan liar bagi satwa seperti Orangutan (Pongo Pygmaeus), Owa kalimantan (Hylobates Albibarbis), Kangkareng Perut-Putih (Anthracoceros Albirostris).

"Lalu Pecuk Ular Asia (Anhinga Melanogaster), Lutung kelabu (Trachypithecus Cristatus), Weling (Bungarus Candidus ),” tambahnya.

Selain itu, Hengky mengatakan pada kawasan konservasi tersebut juga masih ditemukan jenis tanaman langka, seperti Balau Merah atau Belangeran (Shorea Balangeran).

"Lalu, Meranti Bunga (Shorea Leprosula), Ulin (Eusideroxylon Zwageri), Pampakin (Durio Kutejensis ), Keledang ( Artocarpus Lowii)," tuturnya lebih lanjut.

Adapun inisiatif lainnya yang dilakukan SSMS yaitu melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar wilayah NKT-SKT.

Melalui kegiatan ini, kata dia, pihak perusahaan memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya keberadaan daerah tersebut. 

Dengan harapan masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan melestarikan keberadaan kawasan konservasi di sekitar mereka.

Pada kesempatan yang sama, Henky menambahkan bahwa SSMS juga berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kawasan konservasi.

Termasuk yang berada di luar kawasan operasional melalui program pemberdayaan kelompok perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan kelompok bersama tani.

Hingga tahun 2024, SSMS telah berkumpul dengan lima Kelompok Tani Hutan (KTH) yaitu KTH Komunitas Karya Masoraian yang berlokasi di Kotawaringin Lama.

Untuk wilayah Kotawaringin Barat, ujarnya, ada tiga KTH yakni KTH Danau Seluluk Jaya, KTH Tani Sejati, KTH Mawar Bersemi.

"Sementara di wilayah Kapuas tepatnya di Desa PetaK Puti, SSMS juga membentuk Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD),"  tuturnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS