https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

"Bila PKS Tak Mau Bermitra, Bisa Konsultasikan ke Kami"

"Bila PKS Tak Mau Bermitra, Bisa Konsultasikan ke Kami"

Sub Koordinator Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Yuhan Syahmeri. Foto: Istimewa

"Kami sudah melakukan pemilahan."

PABRIK Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu hingga kini tidak membedakan antara Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang berasal dari petani dan pemilik RAM. Padahal kualitas TBS kelapa sawit dari kedua sumber ini berbeda.

Menanggapi hal ini, Sub Koordinator Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Yuhan Syahmeri SP MP menyatakan, akan melakukan pendampingan kepada petani sawit. 

Pihaknya akan berkoordinasi dengan PKS untuk menjalin kemitraan dengan petani sawit yang menghasilkan TBS kelapa sawit berkualitas. Sehingga mampu menciptakan mekanisme yang lebih adil dalam penentuan harga TBS kelapa sawit.

"Kami siap membantu petani sawit, kalau PKS tidak mau bermitra bisa konsultasikan ke kami, sehingga tidak ada lagi kesenjangan dalam perlakuan terhadap TBS petani," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit Bengkulu, Edy Mashury, mengatakan selama ini PKS cenderung menyamakan TBS kelapa sawit hasil produksi kebun petani dengan TBS kelapa sawit hasil tampungan RAM, meskipun secara kualitas terdapat perbedaan yang signifikan. 

"TBS kelapa sawit milik petani lebih baik dibandingkan yang milik RAM yang rata-rata pasti campuran," ujar Edy, Sabtu (20/4).

Edy mengungkapkan, pemilik RAM biasanya mendapatkan TBS kelapa sawit dari para tengkulak yang mengumpulkannya dari banyak petani. Hal ini menyebabkan TBS kelapa sawit yang dijual oleh RAM ke PKS menjadi campur aduk, tidak konsisten dalam kualitasnya.

"RAM itu menampung TBS kelapa sawit dari banyak sumber, kadang dapat TBS kelapa sawit dari tanaman sawit tidak unggul jenis Dura," ujar Edy.

Di sisi lain, petani yang menanam tanaman sawit unggul dan mampu menghasilkan TBS kelapa sawit jenis Tenera, yang memiliki kualitas lebih baik malah tidak diperhitungkan.

Bahkan, sering kali TBS kelapa sawit jenis ini disamakan dengan TBS milik pemilik RAM oleh PKS, sehingga harga belinya cenderung rendah, tidak sesuai dengan kualitasnya.

"Inilah yang sering kami sayangkan, kami menanam kelapa sawit unggul dan menghasilkan TBS kelapa sawit unggul tapi tidak pernah diperhitungkan oleh PKS," tuturnya.

Kendati demikian, PKS di Bengkulu berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan pemilahan antara TBS kelapa sawit dari petani dan RAM. Hal ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi petani sawit yang telah berupaya menanam dan merawat tanaman dengan baik, sehingga kualitas TBS yang dihasilkan juga lebih baik.

"Kami sudah melakukan pemilahan, tapi karena petaninya tidak bermitra dengan kami ya makanya kami samakan, mau dia jual Tenera selama tidak bermitra akan kami perlakukan sama," ujar salah satu perwakilan PKS di Bengkulu yang tidak ingin disebutkan namanya

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS