Disbun Riau mendorong perusahaan melakukan pendampingan kepada para pekebun agar bisa meraih ISPO.
SERTIFIKASI Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di Provinsi Riau paling banyak dimiliki oleh kelembagaan pekebun di Kabupaten Siak.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Pengembangan Usaha dan Penyuluhan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Sri Ambar Kusumawati.
Sejauh ini, tambah Sri Ambar Kusumawati, sebanyak 24 kelembagaan pekebun di provinsi itu sudah mengantongi sertifikasi ISPO.
"Di sana (Siak) ada 17 kelembagaan pekebun yang sudah ikut sertifikasi ISPO," kata Ambar, Sabtu (20/4).
Kemudian, di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 3 kelembagaan pekebun, Pelalawan 3 kelembagaan pekebun, dan Rokan Hilir 1 kelembagaan pekebun, yang sudah disertifikasi.
"Saat ini total yang terdata luas perkebunan sawit masyarakat yang sudah tersertifikasi ISPO ada 10.614,56 hektar. Ini milik 21 kelembagaan pekebun. Kemudian ada tiga kelembagaan pekebun yang luasnya belum terdata," sebutnya.
Ambar mengatakan, pihaknya juga terus melakukan upaya-upaya agar lebih banyak lagi pekebun yang tersertifikasi ISPO. Disbun Riau juga mendorong para perusahaan untuk melakukan pendampingan kepada para pekebun agar bisa meraih sertifikasi tersebut.