https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Pakar Duga Penurunan Harga CPO karena Faktor Ini

Pakar Duga Penurunan Harga CPO karena Faktor Ini

Ilustrasi CPO. Foto: bisnis.tempo.co

Ketika di Indonesia harga CPO turun, di Malaysia malah tetap stabil.

"DUGAAN sementara karena produksi crude palm oil (CPO) di dalam negeri yang meningkat serta fluktuasi nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat."

Pernyataan itu disampaikan pengamat ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Ansori Tawakal SE MM, terkait penurunan harga CPO yang terjadi di Indonesia, tidak terkecuali di Provibdi Bengkulu.

Ironisnya, ketika di Indonesia harga CPO mengalami penurunan, di negeri jiran Malaysia tetap stabil.

Menurut Ansori, harga CPO di Indonesia telah mengalami penurunan mencolok sejak 16 April 2024 lalu.  Bahkan penurunan tersebut mencapai sekitar 6,11% dibandingkan dengan harga rata-rata pada minggu sebelumnya, yang mencapai Rp 13.332,20 per kilogram.

"Sejak 16 April 2024 lalu, harga CPO sudah turun sekitar Rp 814,95 per kilogram menjadi Rp 12.517,25 per kilogram," ungkap Ansori, Minggu (21/4).

Penurunan tersebut tentu saja menjadi sorotan. Sebab ketika harga CPO didalam negeri menurun, harga CPO di negara tetangga seperti Malaysia malah naik. Bahkan dengan nilai kurs saat ini, harga CPO di Malaysia mencapai Rp 13.209,8 per kilogram.

"Harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman Juli 2024 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange tetap stabil, tercatat sebesar RM 3.928 ringgit per ton artinya per kilogram itu mencapai RM 3,928 atau Rp 13 ribu lebih," katanya. 

Meskipun penurunan harga CPO di Indonesia menjadi perhatian, belum ada kejelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkannya. Ansori menduga, penurunan ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti peningkatan produksi CPO dunia, serta fluktuasi mata uang.

Di sisi lain, kondisi stabilnya harga CPO di Malaysia menjadi sorotan tersendiri. Malaysia, sebagai salah satu produsen CPO di dunia, mampu menjaga stabilitas harga di tengah gejolak ekonomi global. 

Hal ini diyakini menjadi dampak dari kebijakan yang konsisten dalam pengelolaan sektor kelapa sawit.
"Kami rasa Indonesia perlu belajar dari Malaysia," tuturnya.

Pemerintah Indonesia perlu melakukan evaluasi mendalam terkait penurunan harga CPO yang terjadi belakangan ini. Langkah-langkah strategis harus diambil untuk mengatasi dampaknya terhadap ekonomi domestik, terutama bagi para petani kelapa sawit di berbagai daerah.
"Harus ada evaluasi, kenapa penurunan harga CPO ini bisa terjadi," ungkapnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS