Perkembangan harga CPO diprediksi bakal semakin memukul harga TBS
sawit.

PADA awal pekan ketiga April ini, naaf, tidak ada kabar menggembirakan soal harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bagi para pemangku kepentingan sawit, termasuk petani.

Tender yang diselenggarakan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk periode Senin (22/4)), harga CPO yang dihasilkan mirip kata pepatah yang berbunyi "sudah jatuh tertimpa tangga" pula.

Sudahlah harganya semakin merosot, eh malah berujung withdraw (WD) pula alias tidak ada kesepakatan harga kontrak jual beli CPO yang ditawarkan pengelola tender.

Lalu, harga penawaran tertinggi yang muncul dalam tender tersebut, bila dibandingkan dengan hasil tender pada periode Jumat (18/4), terlihat merosot sebesar Rp 228 per kilogram (Kg).

Khususnya pada franco Pelabuhan Dumai di Provinsi Riau yang merupakan salah satu pelabuhan utama ekspor CPO di Indonesia, selain Pelabuhan Belawan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Selanjutnya, harga CPO di Pelabuhan Talang Duku, Provinsi Jambi, malah terlihat telah merosot ke level Rp 11.000-an per Kg dibandingkan pada akhir pekan lalu yang masih bercokol di level Rp 12.000-an.

Harga tersebut tentu saja mengacu pada harga penawaran tertinggi. Sebab, sudah hampir sebulan ini tender harga CPO untuk Pelabuhan Talang Duku berakhir dengan WD.

Secara umum, perkembangan harga CPO ini diprediksi bakal semakin memukul harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi para petani sawit di seluruh Indonesia.

Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau exclude PPN di PT KPBN periode Senin (22/4/2024) :

Belawan : Rp 12.266 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 12.182 BEST (sebelumnya tak ada Kabar) 

SAN Belawan : Tak ada kabar (sebelumnya Rp 12.368 - ACI)

Dumai : Rp 12.266 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 12.140 - KJA (sebelumnya Rp 12.368 - AGM, anjlok Rp 228 dari selisih penawaran tertinggi)

Talang Duku (fob) : Rp 12.066 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 11.900 - Priscolin (sebelumnya Rp 12.218 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 12.000 - Priscolin, anjlok Rp 100)