https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Janji Bupati Mengkaji Situasi dan Mencari Solusi

Janji Bupati Mengkaji Situasi dan Mencari Solusi

Perkebunan sawit di Kaur, Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

"Harga yang begitu rendah membuat kami sulit untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari."

SAMA dengan di daerah-daerah lainnya di Provinsi Bengkulu, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Kaur, mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Menyikapi hal ini, Bupati Kaur, Lismidianto mengatakan, akan segera mengambil langkah-langkah untuk membantu meningkatkan harga TBS kelapa sawit. 

"Kami akan mengkaji situasi ini dengan cermat dan mencari solusi yang tepat untuk membantu petani kelapa sawit," katanya.

Diharapkan, dengan langkah-langkah yang tepat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak terkait, harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Kaur dan daerah lainnya dapat segera meningkat, memberikan nafkah yang lebih baik bagi para petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

"Semoga dengan langkah-langkah yang tepat bisa membuat harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Kaur dapat segera meningkat," pungkasnya.

Sementara itu, para pengamat ekonomi Bengkulu, Prof Dr Kamaluddin SE MM mengaitkan, penurunan harga TBS kelapa sawit dengan turunnya harga CPO di pasar global. 

"Harga CPO yang cenderung menurun dalam beberapa hari terakhir telah berdampak langsung pada harga TBS di tingkat petani," kata Kamaluddin.

Ia mengaku, harga CPO di PT KPBN Belawan tertinggi mencapai Rp 12.182 per kilogram. Harga tersebut menurun signifikan dibandingkan sebelum lebaran Idul Fitri tahun 2024 ini yang tercatat diatas Rp 13 ribu lebih.

"Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi petani kelapa sawit di Kabupaten Kaur dan daerah lainnya di Indonesia, karena harga CPO terus mengalami penurunan," tuturnya.

Menurut laporan terbaru, harga TBS yang ditawarkan kepada petani kini hanya sebesar Rp 1.800 per kilogram. Hal itu tentu saja memicu kekhawatiran di kalangan petani kelapa sawit di daerah tersebut.

Menurut petani sawit di Kabupaten Kaur, Hamdani, penurunan harga TBS kelapa sawit ini sangat merugikan dirinya. Sebab saat ini harga TBS kelapa sawit hanya mencapai Rp 1.800 per kilogram.

"Harga yang begitu rendah membuat kami sulit untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," ujar Hamdani, Selasa (23/4).

Hamdani berharap, ada langkah konkret yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan harga TBS kelapa sawit.

"Kami berharap ada langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu meningkatkan harga TBS agar kami bisa mendapatkan penghasilan yang layak," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS