https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Kapal CPO Terganggu di Pelabuhan Pulau Baai

Kapal CPO Terganggu di Pelabuhan Pulau Baai

Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

"Tingkat kedalamannya hanya 3,5 meter."

PENDANGKALAN alur Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu, Provinsi Bengkulu, semakin parah. Sehingga mengganggu bagi kapal pengangkut CPO untuk bersandar.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si mengungkapkan bahwa Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H Rohidin Mersyah, MMA telah melakukan pertemuan dengan Direktur PT Pelindo (Persero) pada akhir bulan Maret lalu. 

Pertemuan ini bertujuan mencari solusi untuk mengatasi masalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. 

"Pelindo telah berkomitmen untuk melakukan pengerukan alur pelabuhan dan saat ini sedang dalam proses lelang di Kementerian Perhubungan," jelas Bambang.

Dia juga menyoroti penyebab pendangkalan alur yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. "Terjadi lantaran penyanggah kolam yang terbuka lebih dari 1 kilometer, situasi ini semakin memprihatinkan," tambahnya.

Dalam situasi yang semakin memburuk ini, masyarakat dan pelaku industri semakin merasakan dampaknya.

"Kami sudah mengalami kerugian yang cukup besar karena kapal-kapal kami seringkali terhambat akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai," ungkap Iskandar Ramis salah seorang pelaku usaha di sektor pengangkutan CPO.

Selain itu, dampak dari pendangkalan alur ini juga terasa pada ekonomi daerah. 

"Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai berpotensi menghambat arus barang dan perdagangan di Bengkulu, yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi," kata Ekonom senior dari Universitas Bengkulu, Dr. Hasanuddin.

Pemerintah daerah di Bengkulu telah mengeluarkan pernyataan untuk mendesak pemerintah pusat agar segera mengambil tindakan dalam menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. 

"Kami meminta pemerintah pusat segera mengalokasikan anggaran dan mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan pelabuhan ini," tegas Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri.

Sementara Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, H Suharto, SE, MBA menegaskan perlunya tindakan darurat untuk menyelamatkan pelabuhan tersebut. 

"Tingkat kedalamannya hanya 3,5 meter, menyebabkan kapal besar gagal berlabuh dan kapal pengangkut CPO terganggu," ujar Suharto, Minggu (28/4).

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS