https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

"Kami akan Berusaha Menyesuaikan Diri"

"Kami akan Berusaha Menyesuaikan Diri"

Jembatan di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Foto: Istimewa

Petani sawit diminta tidak membawa muatan berlebihan saat melintasi jembatan.

PARA petani sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dilarang membawa muatan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit berlebihan saat melintasi jembatan karena dikhawatirkan muatan berlebihan dapat merusak jembatan yang ada.

Salah seorang petani sawit di Mukomuko, Ahmad, menyambut baik kebijakan tersebut meskipun menyadari bahwa ini akan sedikit mengganggu aktivitas mereka. 

"Kami memahami bahwa ini untuk kebaikan bersama, Kami akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan ini," ujar Ahmad.

Sementara itu, beberapa warga juga mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah daerah untuk menjaga infrastruktur yang ada. 

"Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah karena telah memperhatikan keamanan infrastruktur jembatan di wilayah kami," ujar Fitri, seorang warga setempat.

Ke depannya, pemerintah daerah diharapkan terus melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap infrastruktur jembatan. 

"Kami berharap pemerintah dapat terus mengawasi dan merawat infrastruktur jembatan agar tetap aman dan nyaman digunakan oleh semua orang," tutup Fitri.

Sebelumnya Wakil Bupati Mukomuko, Wasri menegaskan, pentingnya menjaga keawetan infrastruktur jembatan. Salah satunya dengan membawa muatan yang telah ditetapkan yakni tidak lebih dari 8 ton untuk truk dan 2 ton untuk kendaraan pickup.

"Kami meminta agar para petani sawit tidak membawa muatan berlebihan saat melintasi jembatan, agar awet," kata Wasri, Minggu (28/4).

Wasri juga menekankan bahwa kebijakan ini diambil demi keamanan dan keselamatan semua pihak yang menggunakan jembatan tersebut. "Kami tidak ingin terjadi kerusakan yang bisa mengancam keselamatan pengguna jembatan," tambahnya.

Para petani sawit diminta untuk mematuhi aturan ini demi kepentingan bersama. Wasri juga berharap para petani sawit dapat memahami dan mematuhi kebijakan ini. "Keselamatan dan keamanan bersama harus menjadi prioritas utama," ujarnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS