https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Petani Sawit Minta Pelatihan, Responsnya Positif

Petani Sawit Minta Pelatihan, Responsnya Positif

Ilustrasi petani sawit di Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

"Kalau diberikan pemahaman yang baik kami percaya hasil penen sawit akan meningkat."

PARA petani sawit di Provinsi Bengkulu menghadapi tantangan serius dengan penurunan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.  Kondisi ini memaksa para petani untuk mencari solusi guna meningkatkan hasil panen mereka. 

Menyikapi hal ini, para petani sawit mengajukan permintaan kepada pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan yang dapat membantu mereka meningkatkan produktivitas.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengatakan, pihaknya telah menanggapi permintaan para petani dengan serius. 

Mereka berencana untuk menyelenggarakan serangkaian pelatihan dan lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola kebun sawit mereka. 

"Kami telah merespon permintaan petani sawit di Bengkulu, semoga itu dapat membantu petani menghadapi tantangan yang mereka hadapi," tutur Bickman.

Dalam upaya untuk memberikan dukungan penuh kepada petani, pemerintah daerah juga berencana untuk menyediakan akses yang lebih baik ke pasar dan infrastruktur yang diperlukan. 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu petani dalam memasarkan hasil panen mereka dan meningkatkan pendapatan mereka.

"Kami berharap langkah-langkah ini dapat membantu petani mengatasi tantangan yang ada dan membawa kemajuan bagi sektor perkebunan sawit di wilayah Bengkulu," ucapnya.

Sebelumnya, salah satu petani di Bengkulu Utara, Budi Santoso mengatakan, penurunan produksi TBS kelapa sawit menjadi perhatian serius bagi para petani. 

Menurut data terbaru, produksi TBS milik petani sawit telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca, gangguan hama, dan kurangnya pengetahuan teknis dalam mengelola kebun sawit.

"Kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan yang relevan dengan kondisi kebun sawit kami. Dengan pengetahuan yang lebih baik, kami yakin dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan kami," kata Budi, Senin  (29/4).

Budi mengaku, para petani juga berharap bahwa pelatihan yang diberikan akan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik pemupukan yang tepat hingga strategi pengendalian hama yang efektif. 

Mereka percaya bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang praktik pertanian modern, mereka dapat meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan.

"Kalau diberikan pemahaman yang baik kami percaya hasil penen sawit akan meningkat," tuturnya.

Selain itu, para petani juga berharap bahwa pelatihan tersebut akan mencakup informasi tentang penggunaan teknologi perkebunan terbaru. 

Mereka menyadari bahwa teknologi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perkebunan mereka.

"Kami juga berharap ada penggunaan teknologi pertanian terbaru dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS