"Kami memperjuangkan hak-hak kami yang paling dasar."
AKSI demonstrasi besar-besaran yang diikuti ratusan buruh dari banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), bakal digelar di Kota Rantauprapat. KUPT Wasnaker Wilayah IV akan ikut disambangi massa pendemo.
Aksi yang digelar tersebut merupakan bagian dari aksi memeringati Hari Buruh atau May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia.
Aksi di ibukota Labuhanbatu itu bakal digelar oleh Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Perkebunan dan Kehutanan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPPKI FSPMI) Labuhanbatu.
"Kami memperjuangkan hak kami yang paling dasar, hak-hak normatif buruh sesuai ketentuan dan regulasi yang ada," kata Wardin, Ketua PC SPPKI FSPMI Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (1/5) pagi.
Pria yang akrab disapa Buyung ini mengatakan, aksi itu dilakukan karena hak-hak normatif para buruh dinilai tidak pernah dipenuh oleh banyak perusahaan sawit di Labuhanbatu yang dikenal sebagai sentra perkebunan sawit.
Misalnya, kata dia, upah lembur, gaji bulanan di bawah ketentuan, tidak menyertakan para buruh ke dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Atau, problem status buruh yang terus-menerus menjadi buruh harian lepas (BHL) tanpa ada kepastian kapan menjadi karyawan tetap di perusahaan perkebunan," kata Buyung.
Yang membuat pihaknya miris adalah sikap Kantor Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker) Wilayah IV Provinsi Sumut yang mengabaikan banyaknya pengaduan yang mereka sampaikan.
"Kalau kami para buruh sawit ini mengadu ke kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Labuhanbatu, ya ditanggapi, diresponlah lumayan baik," ujar Buyung.
"Nah, giliran kami menaikan pengaduan kami ke tingkat Wasnaker Sumut, justru tidak direspon, terkesan dicuekin," ucap Wardin menambahkan.
Karena itu, ujarnya, dalam aksi May Day ini mereka pun bakal menggeruduk kantor KUPT Wasnaker Wilayah IV yang berkedudukan di Rantauprapat.
"Kami sudah sampaikan ke pihak Polres akan menggelar aksi juga di kantor Wasnaker. Kami minta Wasnaker mau berdialog dengan kami nanti siang," tegas Wardin, aktivis buruh perkebunan yang akrab disapa Buyung.