"Saya mulai tergoda dan berfikir untuk menanam kakao."
MENYUSUL melonjaknya harga kakao, para petani kelapa sawit di sejumlah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai tergoda untuk melirik atau kembali ke komoditas perkebunan yang juga disebut dengan cokelat itu.
"Harga kakao di pasar global sekarang melejit, kalau dirupiahkan sudah mencapai Rp 150.000 per kilogram (Kg) di tingkat pengepul," kata Banua Pane di Hotel Grand Dhika, Jalan Dr Mansyur, Medan, Selasa (30/4).
Banua Pane adalah Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sumut.
Dia menyampaikan fakta tersebut kepada puluhan petani sawit swadaya dari Kabupaten Asahan yang berkumpul dalam acara pelatihan teknis budidaya kelapa sawit gelombang 1, 2, dan 3.
Kegiatan itu digelar oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) Training, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan), dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Banua Pane bilang, sejumlah petani sawit di Kabupaten Simalungun dan beberapa kabupaten lainnya mulai mendiskusikan harga kakao yang melejit tersebut.
"Mereka berdiskusi dengan saya, saya bilang harga kakao memang lagi melejit. Tapi harga sawit pun tetap menjanjikan," kata dia.
Mereka, kata Banua Pane, dulunya merupakan petani kakao. Tahun 1980-an hingga 1990-an, ucapnya, perkebunan sawit mulai marak.
"Ini ditandai banyak berdirinya pabrik sawit. Lalu mereka pun mulai beralih dari perkebunan kakao ke sawit," kata Banua Pane menambahkan.
Ucapan Banua Pane sepertinya bukan hisapan jempol. Di hotel yang sama, seorang petani sawit dan karet dari Kabupaten Padang Lawas (Palas), Mangantar Harahap, mengaku mulai tergoda dengan melonjaknya harga kakao.
"Saya mulai tergoda dan berfikir untuk menanam kakao," ujarnya yang saat itu didampingi adiknya yang juga merupakan seorang petani sawit.
"Saya belum memutuskan akan mengganti tanaman sawit ke kakao, atau menanam kakao di lahan yang maaoh kosong," ujarnya lagi.
Mangantar Harahap sedang mempertimbangkan matang-matang terkait lonjakan harga kakao di pasar global, apakah sekadar tren sesaat atau bisa berlangsung lama.
"Kita juga butuh kepastian pasar. Kalau kenaikan harga kakao diprediksi bakal berlangsung lama, atau setidaknya harha kakao stabil di atas harga selama ini, ya apa salahnya saya pertimbangkan untuk menanam kakao," tegas Mangantar Harahap.