Riau tercatat sebagai provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi kedua se-Sumatera. 

NILAI Tukar Petani (NTP) Riau pada April 2024 sebesar 168,62, naik sebesar 2,77 persen dibanding NTP Maret 2024 sebesar 164,08. Demikian rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau.

Menurut Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, kenaikan NTP ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 2,73 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.

Dia menjelaskan, kenaikan NTP di Provinsi Riau pada bulan April 2024 terjadi pada 2 dari 5 subsektor penyusun NTP. 

Yaitu pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang naik sebesar 3,32 persen dan subsektor Peternakan yang naik sebesar 0,87 persen. 

"Khusus untuk tanaman perkebunan rakyat, kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok tersebut sebesar 3,28 persen, khususnya kelapa sawit, karet, dan kakao atau coklat biji," jelas Asep Riyadi dalam keterangan resminya, kemarin. 

Tiga subsektor lainnya mengalami penurunan NTP. Masing-masing subsektor Hortikultura sebesar -4,28 persen, subsektor Tanaman Pangan sebesar -2,73 persen, dan subsektor Perikanan sebesar -0,06 persen.

Asep menambahkan, pada April 2024, 7 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP. Riau tercatat sebagai provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi kedua se-Sumatera. Di posisi pertama adalah Bengkulu dengan kenaikan sebesar NTP sebesar 4,28 persen.

"Sementara itu, penurunan NTP terdalam terjadi di Aceh dengan penurunan sebesar 1,48 persen," tambahnya.