Golongan lemak dan minyak nabati, ada tiga produk turunan sawit yang diekspor. 

NILAI ekspor yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Maret 2024 sebesar USD 170,11 juta atau naik 6,70 persen dibanding nilai ekspor Februari 2024, demikian Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat.

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto menyebutkan, minyak sawit dan turunannya menjadi produk yang paling banyak diekspor oleh Sumbar pada Maret 2024. 

"Komoditas yang paling banyak diekspor adalah golongan lemak dan minyak hewan atau nabati dan bahan-bahan nabati," ungkap Sugeng dalam keterangan resminya, kemarin. 

Untuk golongan lemak dan minyak nabati, ada tiga produk turunan sawit yang diekspor. 

"Pertama liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60. Nilai ekspornya sebesar USD 74,32 juta," ungkapnya.

Yang kedua, crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah sebesar USD 22,97 juta. Terakhir, refined palm oil dengan nilai ekspor sebesar USD 18,27 juta.

"Selanjutnya pada golongan bahan-bahan nabati, komoditas yang diekspor adalah palm kernel shells atau cangkang sawit. Nilainya sebesar USD 7,42 juta," tambahnya.