https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Pemdes Tanam Jagung di Kebun Sawit, Nekat atau Kreatif?

Pemdes Tanam Jagung di Kebun Sawit, Nekat atau Kreatif?

Pemdes Talang Boseng di Bengkulu Tengah berfoto bersama di kebun jagung di lahan kelapa sawit. Foto: Istimewa

"Kami butuh bimbingan teknis agar penanaman ini berhasil."

SEBUAH tindakan nekat? Boleh jadi. Tapi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Talang Boseng Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, ini tak pelak mengundang perdebatan.

Informasi yang diterima menyebutkan, keputusan melakukan penanaman jagung di kebun kelapa sawit diambil guna memenuhi kebutuhan pakan bebek dalam upaya memastikan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Kades Talang Boseng, Iskandar, dalam sebuah pernyataan menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. Dimana pihaknya akan menyiapkan sebanyak 700 ekor bibit bebek yang kemudian akan dibagikan ke setiap rumah warga dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di desa. 

Namun bebek tersebut tidak mungkin berkembang biak tanpa dukungan pakan, oleh sebab itu dilakukan penanaman jagung.

"Penanaman jagung di kebun sawit dilakukan oleh Pemdes untuk memenuhi kebutuhan pakan bebek," ujarnya, Selasa (7/5).

Langkah ini menarik perhatian banyak pihak, terutama dalam konteks pengelolaan lahan pertanian yang semakin terbatas. Semoga langkah ini berhasil dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan lahan secara efektif.

"Inisiatif Pemdes Talang Boseng ini menunjukkan kreativitas dalam mengoptimalkan lahan yang tersedia," kata Ahmad, seorang petani lokal.

Meskipun demikian, langkah tersebut juga menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap keberlanjutan lahan sawit. Perencanaan yang matang dan pemantauan secara ketat diperlukan untuk mencegah kerusakan kebun sawit yang tidak diinginkan.

"Kita perlu memastikan bahwa penanaman jagung di lahan sawit tidak mengorbankan keberlanjutan kebun itu, jangan sampai ini malah membuat kebun tidak produktif," ungkap Rita, seorang aktivis pertanian di Bengkulu Tengah.

Di sisi lain, keputusan Pemdes Talang Boseng ini juga disambut baik oleh kalangan petani lokal yang merasa terbantu dengan adanya distribusi bibit bebek. Mereka berharap hal ini dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan keluarga.

"Kami sangat bersyukur atas bantuan ini," kata Pawit, seorang petani di daerah tersebut.

Namun, beberapa warga menunjukkan kebingungan terkait teknis penanaman jagung di lahan sawit yang berbeda dengan kondisi lahan pertanian pada umumnya.

"Kami butuh bimbingan teknis agar penanaman ini berhasil," ujar Maman, seorang petani sawit lainnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS