"SawitPRO menjadi medium meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani."
PERUSAHAAN teknologi digital, SawitPRO, di Desa Karya Harapan Mukti, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, mampu menawarkan banyak hal baru, terutama terkait perkelapasawitan.
Chief Executive Officer (CEO) SawitPRO, Abhishek Singh, menerangkan program itu antara lain menyediakan layanan robot yang mampu menjawab pertanyaan seputar budidaya kelapa sawit secara gratis.
"Nah, layanan robot ini dilayani dengan fitur Dokter Sawitina. Layanan ini bisa dinikmati secara online 24 jam," ucap Abishek, Rabu (8/5).
Ia berani mengklaim kalau SawitPRO juga adalah toko sawit yang hadir sebagai sarana memfasilitasi petani untuk mendapatkan sarana produksi maupun kebutuhan pokok lainnya secara daring atau online.
Terlebih, ujarnya, kebutuhan tersebut didapat para pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Desa Digital.
Dengan demikian, Abishek yakin koperasi dan UMKM dapat tumbuh sejalan dengan berkembangnya industri kelapa sawit di sekitarmya.
"Dengan mengadopsi teknologi SawitPRO, desa diharapkan menjadi lokomotif dalam pembangunan, terutama pada desa yang memiliki komoditas unggulan kelapa sawit," tegas Abishek Singh.
Perlu diketahui, Desa Karya Harapan Mukti ini merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit rakyat.
Di desa itu telah berdiri sebuah koperasi yang bernama koperasi unit desa (KUD) Karya Mukti yang dipimpin oleh H. Riswanto.
KUD ini beranggotakan ratusan petani sawit dan mengelola ribuan hektar kebun sawit rakyat.
"Sejalan dengan cita-cita Desa dan Koperasi, SawitPRO memberikan dukungan teknologi digital," kata Abhishek Singh.
Abhishek Singh menyatakan bahwa SawitPRO memiliki mimpi, visi, dan misi untuk memajukan industri kelapa sawit Indonesia.
Menurutnya, hal itu logis karena saat ini semua orang, termasuk petani sawit, memiliki handphone dan mengkases informasi melalui handphone mereka.
“SawitPRO menjadi medium untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani,” tegasnya. Kami ingin membuat semua petani sawit kaya dan sejahtera,” ungkapnya.
Melalui aplikasi SawitPRO, Abhisek bilang ada program Desa Digital, sebuah wadah yang memfasilitasi petani untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.
Caranya, kata dia, adalah dengan program pencatatan budidaya sawit melalui catat panen dan catat rawat secara teratur.
Ia menyebutkan, melalui aplikasi SawitPRO, petani juga difasilitasi untuk mendapatkan informasi mengenai dosis pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan lahannya.