https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Jauh dari Ideal, Segini Tingkat Produktivitas Sawit di Bengkulu Utara

Jauh dari Ideal, Segini Tingkat Produktivitas Sawit di Bengkulu Utara

Ilustrasi kebun sawit. Foto: rri.co.id

"Kami perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah yang ada."

SELAIN nilai jual belum seperti yang diharapkan, persoalan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, juga dihadapkan dengan tingkat produktifitas tanaman yang rendah.

Bahkan data terbaru menunjukkan bahwa produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit rata-rata hanya mencapai 10 ton per hektar per tahun, jauh di bawah target ideal sebesar 14 ton per hektar per tahun.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desman Siboro mengatakan, data statistik perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan bahwa jumlah luasan lahan pekebun milik masyarakat mencapai 90.500 hektar. Namun, hasil produksi yang dicapai masih di bawah rata-rata, yakni hanya 10 ton per hektar per tahun.

"Rata-rata produksi TBS kelapa sawit di Bengkulu Utara masih dibawah rata-rata, padahal daerah ini punya kebun sawit yang cukup luas," kata Desman, Rabu (8/5).

Desman menegaskan, pentingnya meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Bengkulu Utara. Hal itu dilakukan mengingat kebun kelapa sawit yang cukup luas di daerah ini.

"Kami menyadari bahwa potensi yang dimiliki Bengkulu Utara dalam sektor kelapa sawit sangat besar, untuk mencapai potensi penuhnya, kami perlu meningkatkan produktivitas per hektar," ujar Desman.

Ia mengaku, beberapa langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit. Salah satunya adalah melalui program penyuluhan dan pelatihan teknis kepada petani.

"Kami terus berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani agar mereka dapat mengelola kebun kelapa sawit secara efisien," ujar Desman.

Namun, tantangan dalam meningkatkan produksi kelapa sawit tidaklah mudah. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, petani, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan tersebut. 

"Kami perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah yang ada dan mencari solusi yang berkelanjutan," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, petani kelapa sawit di Bengkulu Utara juga mengutarakan permasalahan yang mereka hadapi. Salah satunya kurangnya dukungan pupuk dari pemerintah.

"Pupuk yang terbatas menjadi hambatan utama dalam meningkatkan produksi kelapa sawit," ungkap seorang petani sawit di Bengkulu Utara, Ahmad, yang telah bertani selama lebih dari 15 tahun

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS