"Harga TBS di PKS rata-rata telah mencapai Rp 2.200,- per kg."

PEMERINTAH  Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendorong seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah ini untuk mengikuti penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tingkat di tingkat provinsi.

Walaupun kenaikan harga belum signifikan, pihak berwenang berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga guna mendukung sektor perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah ini.

"Kami berharap penetapan harga TBS kelapa sawit ini akan memberikan dampak positif bagi para petani kelapa sawit di wilayah Bengkulu," ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy.

Pada bagian lain, harga TBS kelapa sawit di Provinsi Bengkulu selama periode Mei 2024 di tingkat PKS tercatat stabil. Dimana harga rata-rata TBS sawit berada di angka Rp 2.200,- per kilogram (Kg).

"Ya, untuk harga TBS kelapa sawit masih stabil setelah dilakukan penetapan di tingkat provinsi pada awal Mei lalu, harga TBS di PKS rata-rata telah mencapai Rp 2.200,- per kg," kata Bickman, Kamis (9/5).

Selain itu, ia menyatakan bahwa penetapan harga TBS kali ini memiliki perubahan. Tidak ada lagi Harga Eceran Tertinggi maupun Harga Eceran Terendah yang diterapkan. Hanya harga berdasarkan usia tanaman kelapa sawit yang menjadi acuan penetapan harga.

"Kalau dulu kan masih pakai Harga Eceran Tertinggi dan Terendah, tapi sekarang tidak lagi hanya memakai usia tanaman," ujar Bickman.

Untuk rincian harga, kelapa sawit berusia 3 tahun ditetapkan dengan harga Rp 2.200 per kilogram, sedangkan kelapa sawit berusia 25 tahun dihargai Rp 2.106 per kilogram. Sementara itu, kelapa sawit usia 10 hingga 20 tahun dihargai Rp 2.500 per kilogram.

"Untuk hari ini harga terendah mencapai Rp 2.200 per kilogram, harga tertinggi tetap stabil di Rp 2.500 per kilogram," tuturnya.