Kedua langkah itu terbukti mampu membuat petani sawit lebih berkelas.
AGAR para petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu bisa mengembangkan usahanya dengan baik, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Bengkulu terus memberi dukungan.
Menurut Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya, upaya pemberdayaan bagi petani sawit dilakukan pihaknya melalui pemberian pelatihan. Bahkan pihaknya melalui Pemerintah Daerah rutin memberikan pelatihan bagi petani sawit.
"Kami terus berusaha memberikan pelatihan bagi petani sawit di Bengkulu," kata Bayu, Jumat (10/5).
Ia menyampaikan, ada dua langkah yang dilakukan pihaknya agar petani sawit di Bengkulu semakin sukses, baik dari segi produktivitas maupun kualitas yakni melakukan pendampingan dan pelatihan. Kedua langkah tersebut telah terbukti mampu membuat petani sawit lebih berkelas.
"Pendampingan dan pelatihan adalah upaya pengembangan petani sawit," tuturnya.
Selain itu, Ia menerangkan, pelatihan yang diberikan kepada petani sawit dilakukan jajaran Ditjen Perbendaharaan Bengkulu salah satunya dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu melakukan lelang konten produk. Termasuk, bersinergi dengan Bea Cukai Bengkulu dalam pendampingan petani sawit agar bisa mengekspor produknya.
"Seperti teman-teman dari pajak ada pendampingan untuk kapasitas bisnis development dari sisi perpajakannya, dari KPKNL melakukan lelang dan Bea Cukai dalam pengembangan ekspor produk sawit," ujarnya.
Selain itu, Ia berharap pemberdayaan dan pelatihan yang telah diberikan oleh jajaran DJPb Provinsi Bengkulu dapat menjadi bekal bagi para petani sawit dalam mengembangkan usaha perkebunan sawit.
"Dengan pengembangan usaha perkebunan sawit yang baik, tentunya tidak hanya berdampak terhadap pendapatan petani sawit tetapi juga akan memberi manfaat bagi para pekerja, masyarakat sekitar maupun ekonomi di Bengkulu," tutupnya.
