https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Penelitian dan Riset Belum Cukup Valid Menjamin Bibit Sawit Bebas dari Ganoderma

Penelitian dan Riset Belum Cukup Valid Menjamin Bibit Sawit Bebas dari Ganoderma

Ilustrasi jamur Ganoderma. Foto: unair.ac.id

Penelitian dilakukan dengan memantau tanaman sampai satu siklus.

KONSULTAN dan Aplikator Penyakit Ganoderma PT Pelita Susun Bentang Organik, Fery Harianja, menilai penelitian dan riset belum cukup valid menjamin bibit bebas dari Ganoderma.

Apalagi, kata Fery, penelitian dilakukan dari 2012 maka baru 12 tahun. Sementara umur kelapa sawit jika dihitung satu siklusnya minimal berusia 25 tahun. 

Artinya tanaman kelapa sawit yang menjadi objek penelitian belum berusia satu siklus, dan idealnya penelitian dilakukan selama 25 tahun.

"Tentu penelitian dilakukan dengan memantau tanaman sampai satu siklus, sebab harapan hidupnya kelapa sawit sampai 25 tahun," kata Fery, Minggu (12/5) kemarin.

Dengan begitu, lanjut Fery, ada kualitas yang diberikan dari hasil penelitian hingga tampak perbedaan dan perbandingan antara benih unggul anti Ganoderma dengan bibit sawit biasa.

"Jadi benih hasil penelitian itu misalnya, kita tanam 80 batang di lahan yang terinfeksi Ganoderma, tapi bertahan sampai 25 tahun, maka bisa dinyatakan benih ini berhasil dan lebih baik dari bibit biasa. Namun sampai saat ini data penelitian itu saya kira belum cukup," ujarnya.

Sejauh ini berbagai riset telah dilakukan sejumlah pihak untuk mengembangkan benih kelapa sawit yang kebal dari serangan Ganoderma.

Riset penangkal benih dari Ganoderma sudah berseliwiran sejak 2012 lalu. Bahkan ada juga yang menjual benih bebas Ganoderma dengan harga yang tinggi. Sebab Ganoderma merupakan musuh petani yang mampu merusak hingga membasmi tanaman sawit.

Untuk diketahui, Ganoderma merupakan cendawan patogenik tular tanah (soil borne) yang mampu membunuh tanaman kelapa sawit dan menular.

Provinsi Riau yang merupakan wilayah dengan kebun kelapa sawit terluas di Indonesia juga tak terhindar dari serangan jamur ini. Malah rata-rata kelapa sawit di Riau sudah terinfeksi jamur tersebut, khususnya di kebun yang sudah siklus ke dua.

Serangan Ganoderma sendiri akan semakin besar pada siklus kedua lantaran pada siklus pertama jamur tersebut akan menyesuaikan diri dan bertahan hidup di tanaman kelapa sawit yang menjadi inangnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS