https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Tidak Lagi Patuh seperti Masa Sebelumnya

Tidak Lagi Patuh seperti Masa Sebelumnya

Ilustrasi petani sawit. Foto: spks.or.id

"Kami berharap pihak Disbun Sulbar bisa lebih tegas lagi bersikap."

TERJADI fenomena baru dalam praktek bisnis kelapa sawit di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Yaitu, pihak pabrik kelapa sawit (PKS) tidak lagi mematuhi penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Tak berlebihan bila DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia Cabang Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merasa heran dengan perubahan sikap belasan pabrik kelapa sawit (PKS) setempat.

"Sebab, mereka tak mau lagi patuh seperti masa sebelumnya," kata Budiyanto selaku Ketua Aspek-PIR Sulbar, Selasa (14/5).

"Mereka tidak melaksanakan penetapan harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi petani sawit plasma yang telah ditentukan oleh pihak Dinas Perkebunan (Disbun)," ia menambahkan.

Budiyanto mengatakan, ada perbedaan harga lebih dari Rp 100 per kilogram antara harga yang ditetapkan Disbun Sulbar dengan realisaai harga pembelian TBS dari pihak PKS.

Kata dia, jika selisih Rp 100 per Kg itu dikalikan 10 atau 20 ton saja, maka petani sudah mengalami banyak kerugian dari proses transaksi TBS mereka di PKS.

Pihaknya sempat melirik harga pembelian TBS di sejumlah PKS tanpa kebun yang ada di Provinsi Sulbar.

"Tetapi harga TBS di PKS tanpa kebun lebih rendah, dan potongan wajibnya berkisar 2 sampai 3 persen. Kami bisa banyak alami kerugian," katanya lagi.

Budiyanto mengungkapkan, perubahan sikap manajemen belasan PKS inti kepada para petani sawit plasma tersebut mulai terasa selama empat bulan terakhir. 

Pihaknya sudah beberapa kali mempertanyakan persoalan ini langsung ke Disbun Sulbar. 

"Saat saya tanya, pihak Disbun Sulbar mengaku telah mengirimkan surat teguran ke perusahaan-perusahaan sawit itu, tapi tetap enggak ada reaksi," ujarnya.

Kata dia, sejauh ini ada 13 perusahaan sawit yang telah bermitra dengan petani sawit di Sulbar. Perusahaan - perusahaan itu, ujarnya lagi, tergabung dalam empat grup usaha besar.

"Kami berharap pihak Disbun Sulbar bisa lebih tegas lagi bersikap terhadap belasan perusahaan sawit mitra kami itu," tegas Budiyanto selaku Ketua DPD I Aspek-PIR Sulbar.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS