https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Diduga Modus Baru Penipuan, Petani Sawit Diminta Waspada

Diduga Modus Baru Penipuan, Petani Sawit Diminta Waspada

Ilustrasi pinjaman online. Foto: money.kompas.com

"Pinjaman mulai dari 5 juta sampai 500 juta rupiah."

PERNAHKAH Anda menerima tawaran pinjaman modal usaha melalui layanan pesan singkat atau Short Message Service (SMS) yang mengatasnamakan lembaga ekonomi, koperasi?

Hati-hati, bukan tidak mungkin itu adalah penipuan. Sebab, tidak tanggung- tanggung-tanggung, agar bisa menarik minat petani sawit, mereka menjanjikan sejumlah kemudahan mulai dari bunga rendah, proses pencairan cepat hingga tanpa jaminan.

Salah satu petani sawit di Bengkulu, Lukman Hakim mengaku, hampir setiap hari menerima SMS tawaran pinjaman modal dari nomor tidak dikenal. Dimana nomor tidak dikenal tersebut menawarkan pinjaman secara online dengan menyertakan nomor WhatsApp.

"Tapi, tidak pernah saya respons. Karena, takut kalau itu penipuan," kata Lukman, Rabu (15/5).

Hal yang sama juga dialami Petani Sawit di Kota Bengkulu lainnya, Saiful. Ia mengaku, sudah beberapa kali menerima SMS yang isinya menawarkan sejumlah uang untuk keperluan modal usaha.

"Pinjaman mulai dari 5 juta sampai 500 juta rupiah," ujar Saiful.

Namun, dia juga tidak pernah merespons semua tawaran yang diterimanya. Sebab tawaran tersebut dikhawatirkan adalah penipuan.

"Takut penipuan, walaupun mereka mengatasnamakan koperasi," pungkas Saiful.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Karmawanto MPd meminta, agar petani sawit berhati-hati dengan tawaran pinjaman modal lewat SMS. Apalagi pinjaman tersebut mengatasnamakan koperasi.

"Dugaan kami kebanyakan mereka hanya berkedok koperasi, karena tidak jelas menyebutkan nama koperasinya. Jadi, itu ilegal," kata Karmawanto.

Selain nama koperasinya tidak jelas, Ia menuturkan, sistem simpan pinjam yang ditawarkan juga tidak sesuai dengan koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Bengkulu.

"Koperasi yang benar itu, tidak menawarkan pinjaman secara umum. Melainkan, hanya untuk para anggotanya. Jadi, kalau ada yang mau pinjam modal usaha. Harus jadi anggota koperasi dulu. Bukannya, menawarkan ke banyak orang melalui SMS," jelasnya.

Namun, Ia mengungkapkan, meski marak tawaran pinjaman mengatasnamakan koperasi melalui SMS, hingga kini pihaknya belum menerima laporan ada petani sawit yang menjadi korbannya.

"Mungkin petani sawit yang mengambil pinjaman ke mereka dengan hubungan baik-baik saja," ungkapnya.

Lalu, apakah Dinas Koperasi dan UKM Bengkulu akan mengambil tindakan terkait banyaknya koperasi abal-abal tersebut, Karmawanto menyampaikan bahwa pihaknya tidak punya kewenangan untuk itu. 

"Kewenangan kami cuma mengawasi koperasi yang resmi. Di luar itu ranahnya institusi lain," tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS