"Niat kami hanya mau mengecek kondisi kesehatannya, namun pihak massa aksi menolaknya."
BAGAIMANA perkembangan aksi sekelompok masyarakat yang menentang perusahaan perkebunan sawit yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu?
Kelompok masyarakat yang menolak beroperasinya kembali pabrik kelapa sawit (PKS) PT Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) di Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih bertahan di posko yang didirikan di jalan lintas Perlayuan Lingkungan Bandar Selamat. Posko ini berjarak sekira 200 meter dari PKS PT PPSP.
Jumat (17/5), suasana di posko itu sempat heboh. Pemicunya, warga yang melakukan aksi kubur diri hingga batas leher, Zulpan Rambe, semaput. Warga berusia 45 tahun itu sudah melakukan aksinya sejak Kamis lalu. Kemarin sore, warga yang berkumpul dan bersama-sama melakukan aksi teatrikal di posko mengecek kondisi Zulpan.
"Saat diperiksa sekira pukul 17.10 WIB, ternyata kondisi temannya yang mereka kubur itu dalam keadaan pingsan," kata Kasi Humas Polres Labuhan Batu AKP Parlando Napitupulu SH, kemarin malam.
Timbunan tanah yang menghimpit langsung dibongkar dan Zulpan diangkat dari kuburnya. Dia lantas dibopong ke posko untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Namun tidak sadarkan diri juga dan akhirnya mereka membawa Zulpan dengan menggunakan kenderaan pribadi ke RSUD Rantau Prapat," jelasnya.
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kondisi kesehatan Zulpan dan menghindari terjadinya kesimpangsiuran berita, Kabag Ops Polres Labuhan Batu Kompol Rapi Pinakri MH bersama Kasidokkes dr Yessy Ulandari Natasia S MBiomed dan personil kesehatan mendatangi RSUD Rantau Prapat.
"Niat kami hanya mau mengecek kondisi kesehatannya, namun pihak massa aksi menolaknya. Tim tidak diizinkan bertemu Zulpan," sebut Parlando.
Sampai saat ini Zulpan masih dirawat di RSUD Rantau Prapat. "Situasi kamtibmas sejauh ini dalam keadaan aman," pungkasnya.