https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Misteri Bungkil Kelapa Sawit di PKS

Misteri Bungkil Kelapa Sawit di PKS

Bungkil kelapa sawit. Foto: Dok. Elaeis

"Sejauh ini belum ada catatan terkait ekspor bungkil sawit dari Provinsi Bengkulu."

KEPALA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, M Syarkawi mengatakan, banyak limbah kelapa sawit yang memiliki nilai jual dan bisa dimanfaatkan salah satunya bungkil kelapa sawit. 

Meski begitu, banyak bungkil kelapa sawit tidak diketahui dibuang atau dijual kemana oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu. 

"Keberadaan bungkil sawit di Pabrik masih jadi misteri, kalau kita tanya dibawa kemana, mereka bilang dijual ke luar negeri, tapi catatan ekspornya tidak ada sama sekali di Bengkulu," kata Syarkawi, Senin (20/5).

Menurutnya, daripada bungkil kelapa sawit di ekspor ke luar negeri, lebih baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Salah satunya memenuhi kebutuhan pakan ternak lokal. Sebab banyak peternak di Bengkulu kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak.

"Lebih baik limbah itu dijual di dalam negeri untuk memenuhi pakan disini," tambah Syarkawi.

Ia menjelaskan, bungkil inti sawit adalah salah satu hasil ikutan dari industri pembuatan minyak kelapa sawit yang mengandung protein, lemak, serat kasar dan kaya akan mineral. Dimana komoditas ini dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber protein dan energi untuk ternak.

"Bungkil kelapa sawit itu bisa jadi pakan ternak karena mengandung protein, lemak, serat kasar dan kaya mineral," ujarnya.

Syarkawi mengaku, jika bungkil kelapa sawit digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, maka biaya pakan akan menurun. Sebagai contoh, 1 kilogram bungkil dihargai Rp 2.500 hingga Rp 5.000. Harga itu lebih murah dibandingkan harga pakan ayam yang saat ini mencapai Rp 13 ribu per kilogram.

"Kalau peternak menggunakan bungkil kelapa sawit maka biaya pakan akan menurun, jadi peternak bisa semakin untung," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Bengkulu, Aris Hadiyono mengatakan, bungkil kelapa sawit merupakan salah satu hasil produk turunan dari kelapa sawit. Produk ini biasanya digunakan oleh sejumlah negara di Asia untuk membuat pakan ternak. Namun, hingga saat ini belum ada kegiatan ekspor bungkil sawit dari Bengkulu. Padahal produksi bungkil di Bengkulu jumlahnya cukup besar mencapai ribuan ton per bulan.

"Sejauh ini belum ada catatan terkait ekspor bungkil sawit dari Provinsi Bengkulu," kata Aris.

Pihaknya berharap, bungkil sawit asal Bengkulu bisa dimanfaatkan oleh peternak di Bengkulu maupun di ekspor ke luar daerah. Sehingga dampaknya juga akan baik bagi perekonomian di Bengkulu.

"Kami siap mendukung pemanfaatan bungkil sawit untuk pakan ternak di Bengkulu, kemudian kami juga mendukung jika produk ini bisa diekspor ke luar Bengkulu," tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS