"Kami sebagai petani kecil memiliki harapan permasalahan antara perusahaan segera berakhir."

SEBANYAK dua poin berhasil disepakati dalam audiensi antara masyarakat Desa Rantau Karya dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi, pada Kamis pekan lalu.

Poin-poin itu pun memberikan secercah harapan bagi masyarakat yang terletak di wilayah Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini atas penyerobotan lahan yang dilakukan PT Kaswari Unggul.

Pertama, Disnakertrans Jambi akan menyurati PT Kaswari Unggul terkait permasalahan lahan tersebut. Dan poin kedua, Disnakertrans Jambi menunggu surat pengaduan secara resmi dari masyarakat agar segera bisa dibuat tim penyelesaian terkait persoalan itu, serta akan dilakukan identifikasi terhadap lahan transmigrasi yang diduga dicaplok oleh PT Kaswari Unggul.

Salah satu pengurus DPW Serikat Petani Indonesia (SPI) Jambi, Yoggy Sikumbang, mengatakan, pertemuan itu dilakukan merupakan tindak lanjut dari konflik lahan transmigrasi yang diduga dicaplok oleh PT kaswari Unggul

"Hakikatnya, audiensi itu merupakan upaya kita dalam menyelesaikan masalah tersebut, bersama pihak-pihak terkait. Kita berharap hal itu bisa segera diselesaikan agar masyarakat pemegang hak lahan transmigrasi ini bisa mendapatkan haknya kembali," kata Yoggy, Senin (20/5).

Harapan yang sama juga disampaikan Sulaiman, warga Rantau Karya yang hadir langsung dalam audiensi itu ingin konflik antara masyarakat dengan korporasi itu segera berakhir.

"Kami sebagai petani kecil memiliki harapan permasalahan antara perusahaan segera berakhir dengan adanya audiensi itu. Semoga dinas-dinas terkait juga segera menindak lanjuti hasil audiensi agar masalah ini segera berakhir," pungkasnya.

Hadir dalam pertemuan pada Kamis pekan lalu itu yakni Plt Kadis Disnakertrans Jambi, Kabid Transmigrasi Jambi, Kanwil ATR/BPN Jambi, Disnakertrans Tanjung Jabung Timur, DPW SPI Jambi, DPC SPI Tanjung Jabung Timur dan Basis SPI Rantau Karya.