https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Truk Pengangkut TBS Sawit Sering Terjebak

Truk Pengangkut TBS Sawit Sering Terjebak

Kondisi jalan di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Foto: IST

"Harusnya bisa dikirim ke pabrik cepat ini malah jadi lambat."

BAGAIMANA kalau akses jalan untuk pengangkutan tandan buah segar (TBS) sawit ke pusat pemasaran mengalami gangguan? Satu hal pasti, yaitu merupakan sebuah kesulitan besar.

Itulah yang kini tengah dialami para petani kelapa sawit di wilayah Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Kerusakan jalan yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini semakin parah, terutama saat curah hujan tinggi yang mengubah banyak titik jalan menjadi lumpur dan sangat sulit dilalui berbagai jenis kendaraan.

Seorang petani setempat, Ali mengatakan, cukup kesulitan mengangkut hasil panen TBS kelapa sawit. Sebab kondisi jalan yang rusak dan berlumpur.

“Kami sangat kesulitan untuk mengangkut hasil panen. Jalan yang berlumpur membuat truk pengangkut sering kali terjebak dan tidak bisa melanjutkan perjalanan,” kata Ali, Selasa (21/5).

Situasi tersebut, tentu saja menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi para petani. Karena hasil panen mereka menjadi terhambat untuk sampai ke pabrik.

"Harusnya bisa dikirim ke pabrik cepat ini malah jadi lambat, tentu kami juga yang rugi," pungkasnya.

Kepala Desa Lubuk Bangko di Kecamatan Selagan Raya, Bujang Anda mengungkapkan, bahwa kerusakan jalan sepanjang sekitar 10 kilometer tersebut telah berdampak besar pada distribusi Tandan Buah Segar (TBS). 

"Akibat kondisi jalan yang rusak, TBS sulit dibawa keluar. Ini sangat merugikan kami sebagai petani kelapa sawit," ujarnya.

Menurut Bujang, jalan yang rusak tersebut juga memiliki aset pemerintah yang penting di ujungnya, yaitu fasilitas pendukung Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kerusakan jalan ini tidak hanya mengganggu aktivitas petani tetapi juga berpotensi menghambat operasional PDAM yang sangat vital bagi masyarakat sekitar.

"Jalan ini adalah akses utama bagi masyarakat kami. Jika tidak segera diperbaiki, dampaknya akan semakin meluas,"tambah Bujang. 

Ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan ini demi kelancaran aktivitas ekonomi dan pelayanan publik di wilayah tersebut.

"Kami berharap jalan ini segera diperbaiki karena demi kelancaran aktivitas ekonomi dan pelayanan publik," pungkasnya.

Dampak kerusakan jalan ini tidak hanya dirasakan oleh petani kelapa sawit. Masyarakat umum yang menggunakan jalan ini untuk berbagai keperluan sehari-hari juga ikut terdampak.

"Anak-anak kami jadi sulit berangkat ke sekolah. Kegiatan sehari-hari pun terganggu karena sulitnya akses," ujar Nova, Warga Desa Lubuk Bangko.

 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS