https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Program Siska Berpotensi Menjadikan Indonesia Swasembada Daging

Program Siska Berpotensi Menjadikan Indonesia Swasembada Daging

Ilustrasi program Siska. Foto: disbunnak.kalbarprov.go.id

"Siska akan membuat petani kelapa sawit kembali menjadi pahlawan devisa."

PREDIKAT sebagai pahlawan devisa bagi negara bisa direbut untuk kedua kalinya bagi para petani sawit di negeri ini  melalui program sistem integrasi sapi dan kelapa sawit atau sering disebut program SISKA.

Perlu diketahui, saat ini di dalam industri perkebunan kelapa sawit nasional terdapat peran petani sebanyak 40 persen, bahkan sampai 45 persen.

"Dan peran itu untuk pertama kali menjadikan para petani kelapa sawit tampil menjadi pahlawan devisa bagi negara Indonesia," kata Joko Iriantono, Selasa (21/5/2024).

Pria yang kini menjadi Ketua Gabungan Pelaku dan Pemerhati (GAPEN) SISKA itu lalu mengenang saat dunia menghadapi pandemi Covid-19 sepanjang 2020-2022 yang lalu.

Kata dia, pada momen yang sangat pahit itu perkebunan kelapa sawit telah memberikan nilai devisa yang sangat besar sekali pada negara Indonesia, yakni hampir Rp 700 triliun.  

"Ini adalah nilai devisa yang paling besar dari usaha perkebunan kelapa sawit selama Indonesia Merdeka," ungkap Joko Iriantono.

Menurutnya, sungguh tidak bisa dibayangkan kalau negara-negara maju pertumbuhan ekonominya malah defisit sementara Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif.

Nah, Joko Iriantono mengatakan untuk kedua kali petani sawit bisa menjadi pahlawan devisa negara apabila menjalankan Program SISKA.

Sebab, kata dia, pelaksanaan Program SISKA akan membuat petani sawit mampu menambah populasi sapi potong nasional dan berpotensi menjadikan Indonesia memasuki masa swasembada daging.

"Dengan demikian Program SISKA akan mengurangi ketergantungan produk impor daging sapi yang semakin hari harganya tidak terkendali," ucap Joko Iriantono lebih lanjut.

Apalagi, tutur Joko menambahkan, perlu diketahui, karena transaksi daging impor selalu menggunakan nilai mata uang asing, khususnya US Dolar.

"Dengan demikian, maka pelaksanaan Program SISKA akan membuat petani kelapa sawit kembali menjadi pahlawan devisa," tegas Joko Iriantono, Ketua Umum Gapen SISKA.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS