Petani lebih memilih menjual ke loading ramp atau ke PKS di daerah lain.

"HARGA papan kami memang segitu sekarang, harga di loading ramp juga sama," sebut Humas PKS PT Agung Agro Lestari (AAL), Ayang, kemarin.

Pabrik kelapa sawit (PKS) yang berlokasi di Desa Sonomartani, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara (Sumut), itu menetapkan harga pembelian tandan buah segar (TBS) sawit dari masyarakat sebesar Rp 2.000/kg.

"Harga itu berlaku sejak 28 Mei 2024. Perkembangan harga TBS terus diumumkan melalui papan pembelian TBS di perusahaan," kata Ayang.

Dia mengakui harga TBS tersebut cukup jauh di bawah penetapan Disbun Sumut yang sudah mencapai Rp 2.800-an per kilogram.

Dia juga menyebutkan bahwa pasokan TBS sawit ke PT AAL akhir-akhir ini sangat minim. Buah yang masuk dari masyarakat bisa cuma dua truk dalam sehari.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya perusahaan itu mendapat pasokan buah dari luar. Yang pertama, harga kalah bersaing karena sama dengan harga TBS di loading ramp.

Alhasil, petani lebih memilih menjual ke loading ramp atau ke PKS di daerah lain.

Penyebab lainnya adalah maraknya pencurian TBS sawit di kebun milik masyarakat di desa itu. Para pencuri kemudian menjualnya ke luar daerah untuk menghilangkan jejak.