"Kami agak kecewa karena tidak banyak perusahaan yang datang."
TIDAK banyak perwakilan perusahaandan pabrik kelapa sawit (PKS) yang datang ke kegiatan sosialisasi Bursa crude palm oil (CPO) di salah satu hotel di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu (29/5).
Hanya perwakilan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau yang tampak hadir.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat Manurung mengaku agak kecewa karena tak banyak perusahaan yang hadir. Padahal yang menjadi sasaran sosialisasi ini sebenarnya adalah perusahaan. Sebab, perusahaanlah yang nantinya masuk dalam Bursa CPO.
"Kami agak kecewa karena tidak banyak perusahaan yang datang, cuma perwakilan Gapki Riau. Gapki itu anggotanya cuma 66 perusahaan, sedangkan di Riau ini ada 362 perusahaan," katanya.
Uniknya, Gulat yang juga menjadi pembicara dalam acara itu justru mengaku diprotes sejumlah perusahaan karena tidak diundang menghadiri sosialisasi itu.
"Ada sekitar 20 perusahaan hubungi saya tadi. Terutama dari gabungan perusahaan PKS tanpa kebun. Mereka tanya ke saya, kenapa mereka tidak diundang," ujarnya.
Dia berharap ke depannya seluruh perusahaan sawit di Riau bisa dilibatkan dalam sosialisasi semacam ini. Sehingga semakin banyak perusahaan yang akan menjadi member dari Bursa CPO.
Kegiatan itu sendiri diselenggarakan oleh Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Kasan Muhri dan Direktur ICDX, Yugieandy T Saputra hadir langsung di acara bertema 'Kupas Tuntas Bursa CPO' ini.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi, serta sejumlah asosiasi petani sawit seperti Apkasindo, Samade, dan Aspek-PIR, juga datang.