"Pemda perlu mendengar aspirasi dari para pelaku usaha."
HILIRISASI menjadi salah satu kebijakan strategis yang mesti dijalankan mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah, kata anggota DPR RI, Sutan Adil Hendra.
"Karena hilirisasi industri merupakan kunci kemajuan ekonomi nasional, termasuk Provinsi Jambi," kata
Ketua Partai Gerindra Provinsi Jambi ini saat diskusi dengan mahasiswa di Kota Jambi, Minggu lalu.
"Kita perlu memperkuat hilirisasi industri CPO, batubara dan karet. Kita optimistis, hal ini dapat kita lakukan, karena selama ini telah terbukti sebagai prime mover bagi perekonomian nasional," kata pria yang akrab disapa SAH ini.
Menurutnya, multiplier effect atau dampak ganda dari aktivitas hilirisasi industri telah terbukti nyata, antara lain peningkatan nilai tambah bahan baku lokal di Jambi, menarik investasi masuk ke Jambi, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.
Selain itu, menurutnya, perlu sinergi dan koordinasi antara pemerintah dengan dunia usaha. "Pemda perlu mendengar aspirasi dari para pelaku usaha," kata dia.
Soal potensi sawit di Jambi, kata SAH, pemerintah daerah harus fokus untuk menjalankan kebijakan nasional hilirisasi industri kelapa sawit di dalam negeri guna menciptakan dampak positif yang luas bagi perekonomian nasional.
Hilirisasi industri sektor ini dimaknai sebagai upaya strategis meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa sawit melalui proses pengolahan agar menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Beberapa keuntungan yang telah didapatkan dari program hilirisasi industri kelapa sawit, antara lain optimalisasi penyerapan hasil produksi petani rakyat (smallholder), penyediaan bahan pangan, nonpangan, dan bahan bakar terbarukan, hingga membangkitkan ekonomi produktif berbasis industri pengolahan.
"Selain itu, meningkatkan perolehan devisa negara dari ekspor produk hilir, berkontribusi pada keuangan negara melalui penerimaan pajak dan bukan pajak, serta menyuplai kebutuhan dunia terhadap pangan dan energi," pungkasnya.