"Ada tekad kuat dari semua pihak terkait untuk mewujudkan semua itu."

OPTIMISME itu kini milik Winarna, Kepala
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Apa yang sudah direncanakan selama ini sepertinya akan segera menjadi kenyataan.

Yaitu, pabrik  minyak makan merah berkapasitas olah 10 ton minyak sawit alias crude palm oil (CPO) per hari, direncanakan sudah mulai beroperasi pada bulan Juni 2024 mendatang.

Pabrik itu sendiri kepunyaan  Koperasi Pujakesuma (Kopuja) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, serta PTPN I SupportingCo dan PTPN IV PalmCo.

Winarna mengatakan hal itu seusai menggelar pertemuan intensif dengan Koperasi Pujakesuma (Kopuja), PTPN I SupportingCo , dan Tim PTPN IV PalmCo di Medan, Kamis (30/5) sore.

Sebagai informasi, dalam pertemuan itu Winarna didampingi sejumlah peneliti PPKS, termasuk Riza Putranto selaku Wakil Kepala PPKS Medan.

Sementara dari pihak Kopuja adalah Roni Lesmana  selaku Manajer Pabrik Minyak Makan Merah Desa Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, serta Oktri Gana Irian selaku Ketua Kopuja.

Selain itu, dari PTPN I SupportingCo yang turut dalam pertemuan tersebut diwakili oleh T Zahrial Fauza, dan beberapa orang dari Tim PTPN IV PalmCo.

Winarna optimistis rencana produksi minyak makan merah tersebut bisa direalisasikan setelah melakukan pertemuan secara intensif dengan sejumlah pihak yang terkait manajemen dan produksi minyak makan merah.

"Di samping itu, tentu saja ada tekad kuat dari semua pihak terkait untuk mewujudkan semua itu. PPKS Medan selaku pihak penyedia teknologi dan pendampingan juga bersemangat dan memiliki tekad yang sama," ujarnya.

Sekadar mengingatkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pengoperasian pabrik minyak makan merah yang terletak di areal PTPN II (saat ini menjadi PTPN 1 SupportingCo).

Tepatnya di Desa Pagar Merbau, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kamis (14/3/2024).

PPKS berperan sebagai penyedia teknologi produksi minyak makan merah dan pendampingan.

Pabrik itu dikelola langsung oleh Koperasi Pujakesuma sebagai bentuk inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang dipimpin oleh Menteri Teten Masduki.

Pengoperasian pabrik itu dilakukan melalui  kerjasama antara Koperasi Pujakesuma dengan PTPN IV PalmCo dan PTPN I SupportingCo yang merupakan Sub Holding PTPN.