"Tidak ada unsur like and dislike kepada pejabat saat ini."
KETUA Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat ME Manurung, meminta perhatian Presiden terhadap lelang jabatan di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
"Apalagi situasi sawit saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja," ujar Gulat, menyoal lelang jabatan di lingkup Kementan, yang sejauh ini belum juga diumumkan hasilnya.
Sebagaimana diketahui, sudah sekitar lima bulan pendaftaran lelang jabatan di Kementerian Pertanian ditutup. Namun hingga kini hasilnya belum diumumkan ke publik.
Ada sejumlah jabatan eselon II dan III yang dilelang tersebut. Diantaranya Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP), dan Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma.
Banyak spekulasi yang muncul akibat lamanya pengumuman dan pelantikan pejabat hasil lelang jabatan.
Gulat Manurung menilai ada kepentingan tertentu yang menyebabkan hasil lelang itu tak kunjung diumumkan.
"Sebenarnya sudah selesai lelangnya, hasilnya sudah di meja tim pemutus. Sepertinya ada kepentingan lain ingin mempertahankan," kata Gulat, kemarin.
Mewakili petani sawit, dia meminta agar Menteri Pertanian Amran Sulaiman segera memutuskan dan melantik pejabat hasil lelang jabatan.
"Kalau tidak, jangan bikin lelang jabatan. Petani sawit sendiri tidak benci, tidak ada unsur like and dislike kepada pejabat saat ini. Tapi karena sudah dilelang, kami minta diputuskan cepat. Supaya pejabat yang ditunjuk yang baru bisa langsung lari dengan kencang," tandasnya.
Gulat menilai lelang jabatan telah mempengaruhi kinerja dari pejabat yang saat ini menduduki jabatan yang dilelang.
"Seperti pejabat Dirjenbun sekarang, dia tidak ikut lelang jabatan, lama pula diputuskan. Tentu malas dia. Faktanya, secara psikologis lelang tersebut mempengaruhi pejabat yang saat ini sedang menjabat. Karena dia berpikir, belum tentu aku lagi yang menjabat di situ," ujarnya.