https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Upaya Meningkatkan Daya Saing Industri Sawit Indonesia di Pasar Global

Upaya Meningkatkan Daya Saing Industri Sawit Indonesia di Pasar Global

Ilustrasi peremajaan sawit di Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

Rencana kenaikan dana PSR dianggap sebagai jawaban atas keluhan petani. 

PEMERINTAH melalui BPDPKS berencana akan menaikan dana program peremajaan sawit rakyat (PSR) dari sebrlumnya Rp30 juta menjadi Rp60.000. Angka kenaikan yang cukup signifikan, memang.

Apa kata pengamat? Menurut Dr Ansori Tawakal SE MM, pengamat ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, kenaikan dana PSR diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia di pasar global. 

"Dengan adanya kenaikan dana PSR, diharapkan industri kelapa sawit kita dapat semakin bersaing di pasar internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama kelapa sawit dunia," ungkap Ansori.

Ansori berharap, pemerintah daerah Bengkulu dapat memberikan dukungan penuh terhadap implementasi kenaikan dana PSR ini melalui penyediaan infrastruktur dan layanan pendukung lainnya. 

"Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan pemerintah pusat dan stakeholder terkait untuk memastikan suksesnya implementasi kenaikan dana PSR ini," tuturnya.

Dengan kenaikan dana PSR, diharapkan petani sawit di Bengkulu dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi petani dalam mengembangkan kebun kelapa sawit. Sehingga petani bisa lebih intensif dalam menggunakan dana untuk membeli pupuk dan varietas unggul dengan harapan  produksi kelapa sawit di Bengkulu dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

"Semoga kenaikan dana PSR bisa mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi petani dalam mengembangkan kebun kelapa sawit," ungkapnya.

Senada dengan Ansori, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi menyatakan, kebijakan tersebut sebagai langkah positif yang menunjukkan bahwa pemerintah pusat mendengar aspirasi petani sawit di Bengkulu. 

Hal itu, menurut Rizon, membuktikan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung keberlangsungan industri kelapa sawit di daerah ini.

"Kenaikan dana PSR membuktikan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung keberlangsungan industri kelapa sawit di Bengkulu," kata Rizon, Kamis (7/3).

Menurut Rizon, rencana kenaikan dana PSR tersebut dianggap sebagai jawaban atas keluhan petani. Sebab selama ini petani sawit merasa dana PSR yang diberikan tidak mencukupi untuk kebutuhan replanting kelapa sawit. 

"Sebagian besar petani merasa bahwa dana PSR yang sebelumnya diberikan tidak cukup untuk melakukan replanting yang diperlukan," ungkapnya.

Sementara salah satu petani sawit di Bengkulu, Abdul Rahman Habibi (32) menyambut, baik rencana kenaikan dana PSR ini, dengan harapan bahwa peningkatan tersebut akan membantu mereka dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan. 

"Kenaikan dana PSR menjadi angin segar bagi kami, ini akan mempercepat proses replanting dan meningkatkan produktivitas kebun kami," ujar Habibi.

Namun, beberapa pihak juga menyoroti perlunya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana PSR ini untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk tujuan replanting dan peningkatan produktivitas. 

'Pemerintah harus memastikan bahwa dana PSR digunakan secara efisien dan transparan agar benar-benar bermanfaat bagi petani sawit," tegas Habibi.



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS