https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Dirjenbun Klaim Program Biodiesel Telah Berjalan dengan Baik

Dirjenbun Klaim Program Biodiesel Telah Berjalan dengan Baik

Dirjenbun, Andi Nur Alam Syah. Foto: agricom.id

"Produk hilir sawit lebih banyak diekspor dibandingkan bahan baku sawit."

KINERJA serapan biodiesel di dalam negeri cenderung stabil sepanjang tahun 2023 hingga Januari 2024, dengan total volume distribusi dalam negeri mencapai 13.345.116 kiloliter (KL).

"Jumlah tersebut jauh di atas volume ekspor CPO Indonesia pada periode yang sama," demikian dikatakan Dirjenbun, Kementan, Andi Nur Alam Syah.

Selain itu, ia menguraikan, tercatat kinerja ekspor biodiesel Indonesia di tahun 2023 hingga Januari 2024 mencapai 193.557 KL. 

Andi menilai perkembangan ini menunjukkan kalau program biodiesel yang diluncurkan Pemerintah telah berjalan dengan baik.

Andi Nur mengungkapkan, berdasarkan data yang diolah Ditjenbun, harga CPO di pasar internasional tidak berfluktuasi secara dinamis.

"Diketahui harga CPO tertinggi sepanjang tahun 2023 adalah pada bulan April 2023 sebesar US$ 1.005 per ton, dan harga terendah tercatat pada bulan Oktober 2023 sebesar US$ 804 per ton," ujarnya. 

"Sedangkan pada bulan Februari 2024, tercatat harga CPO internasional adalah sebesar US$ 856 per ton," Andi Nur menambahkan.

Andi Nur lalu mengutip data soal ekspor CPO (HS 151110) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi).

Kata Andi Nur, volume ekspor CPO mencapai 241.506 ton sepanjang periode September 2023. 

"Jumlah ini kemudian naik pada bulan November 2023 menjadi sebesar 545.809 ton CPO," kata dia, dilansir dari laman resmi Ditjenbun.

Pada Januari 2024, ekspor CPO tercatat sebesar 347.044 ton sehingga total ekspor CPO pada tahun 2023 adalah sebesar 3.595.946 ton.

Dikatakan Andi Nur, kinerja ekspor CPO pada periode 2023 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan kinerja ekspor CPO pada periode sebelumnya tahun 2022.

"Yaitu sebesar 3.455.677 ton, sehingga mengalami kenaikan ekspor CPO sebesar 4,1 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy),' tutur Andi Nir lebih lanjut.

Dirinya menilai proporsi ekspor CPO pada tahun 2023 berbanding dengan ekspor olahan sawit yang berada dalam binaan Kementan adalah sebesar 34 persen berbanding 66 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa produk hilir sawit lebih banyak diekspor dibandingkan bahan baku sawit,” tegas Andi Nur Alam Syah selaku Dirjenbun.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS