Hanya subsektor perikanan yang mengalami kenaikan.

NILAI tukar petani (NTP) Provinsi Riau pada Mei 2024 tercatat sebesar 167,50. Nilai tersebut turun 0,67 persen dibanding NTP April 2024.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Asep Riyadi mengatakan, penurunan NTP disebabkan oleh 
turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,49 persen dan naiknya indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,18 persen.

"Dari lima subsektor penyusun NTP di Provinsi Riau, hanya subsektor Perikanan yang mengalami kenaikan, yakni sebesar 0,28 persen," kata Asep, kemarin. 

Empat subsektor yang mengalami penurunan yakni Hortikultura yang turun sebesar 1,84 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,66 persen, Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,47 persen, dan subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,41 persen.

Khusus untuk NTP Perkebunan Rakyat, penurunan yang terjadi disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani. 

"Penurunan indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat mencapai 0,50 persen, komoditas utamanya yakni kelapa sawit dan kelapa," jelasnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, selain Riau, ada 4 provinsi lain di Pulau Sumatera yang juga mengalami penurunan NTP. 

Riau tercatat sebagai provinsi dengan penurunan NTP terdalam ke empat se-Sumatera, di bawah Bangka Belitung dengan penurunan sebesar 1,43 persen, Jambi yang turun sebesar 0,96 persen, dan Sumatera Utara yang turun sebesar 0,90 persen. 

"Sementara itu, Lampung menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi se-Sumatera," pungkasnya.