https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Minta Disbun Gandeng Aparat Penegak Hukum

Minta Disbun Gandeng Aparat Penegak Hukum

Ilustrasi petani kelapa sawit di Nagan Raya, Aceh. Foto: bpdp.or.id

"Saya akan terus berjuang."

"DINAS Perkebunan  seharusnya bersuara, seharusnya turun ke lapangan. Kalau perlu libatkan aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut permainan harga TBS ini."

Harapan itu disampaikan oleh Yuslan Thamrin, seorang petani kelapa sawit yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. 

Yang ia sorot adalah ketimpangan harga pembelian tandan buah segar (TBS) sawit di daerah itu, yang sudah sejak lama terus disuarakan oleh Yuslan Thamrin.

Bukan tanpa alasan Yuslan Thamrin ngotot menyuarakan terus persoalan harga TBS tersebut. Pasalnya, harga TBS petani sangat sulit menembus ke level Rp 2.500 per kilogram (Kg).

"Masak sih, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik terus, tapi harga TBS kami cuma di kisaran Rp 2.080 sampai Rp 2.100 per Kg," kata Yuslan Thamrin, Selasa (11/6) pagi.

"Itu harga TBS di tingkat pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) di Nagan Raya. Dari dulu sampai sekarang ya begitu aja situasinya, harga CPO meroket, harga TBS malah ngesot," tutur Yuslan lebih lanjut.

Sebagai petani kecil, kata dia, para petani hanya bisa mengelus dada serta menduga-duga kenapa hal itu bisa berlangsungnya lancar selama bertahun-tahun.

Pihaknya menduga ada permainan harga oleh para mafia TBS di Nagan Raya. Karena itu Yuslan mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya tidak hanya berdiam diri.

"Dinas Perkebunan  seharusnya bersuara, seharusnya turun ke lapangan. Kalau perlu libatkan aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut permainan harga TBS ini," pinta Yuslan.

Dirinya melihat hal itu tidak mustahil untuk dilakukan mengingat kesejahteraan petani sawit dan perkembangan ekonomi Nagan Raya akan menjadi taruhannya. 

Ia lalu mencontohkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang berhasil melibatkan APH dalam urusan harga TBS sehingga petani sawit swadaya bisa merasakan nikmatnya menjadi petani sawit karena harga TBS mulai terdongkrak.

"Saya akan terus bersuara, saya akan terus berjuang agar persoalan ini menjadi perhatian Pemkab Nagan Raya. Kami ingin keadilan pada harga pembelian TBS," tegas Yuslan Thamrin selaku Ketua DPD Apkasindo Nagan Raya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS